Irak belum tenang. Mungkin itu kesimpulan yang didapatkan setelah hari ini ledakan bom mengguncang kota Baghdad. Ledakan yang diduga serangan bom bunuh diri itu menewaskan 28 orang dan 92 orang lainnya luka-luka.

Bom bunuh diri tersebut disebut-sebut dilakukan oleh tiga orang perempuan dengan target Muslim Syiah yang akan berziarah menghadiri upacara peringatan hari kesyahidan Musa Kazhim, imam ketujuh Muslim Syiah di kota Kazhemiyah, sebelah utara kota Baghdad. Ledakan terjadi di tengah-tengah konvoi warga Muslim Syiah saat melewati distrik Karada. Di antara korban tewas adalah anak-anak dan kaum perempuan.

Aksi bom bunuh diri itu dilakukan setelah terjadinya aksi penembakan yang dilakukan oleh gerombolan teroris bersenjata.

Eramuslim dalam pemberitaannya menulis bahwa acara-acara keagamaan yang melibatkan warga Muslim Syiah kerap menjadi target serangan, dan Muslim Sunni sering dituding sebagai pelakunya.

Pertanyaan yang muncul adalah siapa yang menuding itu? Mungkin pertanyaan ini yang harus dijawab oleh pihak redaksi eramuslim.

Beberapa kali konferensi persatuan umat Islam diadakan baik di Indonesia, Teheren, bahkan di Arab Saudi. Dalam konferensi itu hadir para ulama-ulama dari berbagai mazhab termasuk Syi’ah. Jika kita mengetahui hal ini saja, maka tudingan bahwa yang melakukan bom bunuh diri itu adalah orang Ahlulsunnah, harus kita tolak. Ulama-ulama Ahlulsunnah dan Syi’ah sudah sama-sama menyerukan persatuan umat Islam. Mulai dari Yusuf Qaradhawi, Ayatullah Khomeini, Ayatullah Ali Khamenei, Ayatullah Ali Sistani, serta para Mufti Al-Azhar Mesir. Semuanya menekankan pentingnya persatuan umat Islam.

Maka tuduhan itu seharusnya dialamatkan kepada kelompok-kelompok yang tidak menginginkan terjadi persatuan umat Islam. Siapakah itu? Silakan Anda cari tahu. Tentunya mereka adalah cecunguk-cecunguk yang, entah sadar atau tidak menjadi agen-agen Zionis.

Dari berbagai sumber.