Salam,
Membaca sebagian jawaban Sdr. Ahmad Sarwat ini membuat saya untuk kesekian kalinya mengelus dada dan geleng-geleng kepala. Berikut beberapa tanggapan singkat saya, yang tentunya masih berpeluang untuk dikembangkan lebih detail lagi:

1. Pada bagian Berbagai Batu Ganjalan, saya rasa semua itu adalah isu-isu klasik yang sudah sangat sering dijawab oleh para ulama Syiah, baik ulama terdahulu maupun kontemporer. Buku-buku mereka pun telah banyak diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia . Belum lagi, artikel-artikel dan diskusi-diskusi seputar isu-isu tersebut yang telah kerap dilakukan dan bahkan telah memadati milis-milis dunia maya. Karenanya, saya tidak perlu menanggapinya lagi.

2. Pada bagian Said Hawwa Menguak Tabir, saya tidak merasa heran dengan komentarnya. Bahkan, Said Hawwa—entah sadar atau tidak—pernah secara tidak langsung terlibat dalam manipulasi dan distorsi penerjemahan karya Imam Khomeini berjudul Kasyful Asrar ke dalam bahasa Arab. Hal ini diungkap oleh Dr. Ibrahim ad-Dasuki Syata (seorang pakar bahasa, yang menjabat sebagai Kepala Bagian Bahasa dan Sastra Timur, Fakultas Sastra, Universitas Cairo, Mesir), dalam bukunya berjudul Kasyful Asrar Bayna Ashlihi Al-Farisiy wat Tarjamah Al-Urduniyyah. Dr. Ibrahim melakukan pengecekan langsung atas terjemahan yang ada dengan buku aslinya. Hasilnya, ia dapati bahwa hampir di setiap halaman ditemukan banyak alinea yang dibuang, konteksnya diubah dan diputarbalikkan, dipotong atau dihilangkan, serta manipulasi penerjemahan kata-kata Parsi ke dalam bahasa Arab yang bukan makna dan arti sebenarnya. Akibatnya, cemooh dan hujatan bertubi-tubi menerpa Imam Khomeini. Adapun buku Said Hawwa yang terkait dengan isu ini berjudul Al-Fitnah al-Khumainiyah. Jadi, sekali lagi, saya tidak heran bila Said Hawwa menulis negatif tentang Imam Khomeini.

3. Kalau memang benar pernyataan Said Hawwa bahwa yang terjadi di Iran adalah Revolusi Syiah (yang bertujuan untuk menyingkirkan Sunni), bukan Revolusi Islam, maka untuk apa Iran begitu intens dan getol mendukung Palestina yang bermazhab Sunni itu? Bahkan Iran adalah satu-satunya negara yang memasukkan hak kemerdekaan Palestina dalam Undang-Undang negaranya. Selain itu, Iran juga telah menampung dua juta pengungsi Afghanistan (pada masa invasi Rusia), yang juga bermazhab Sunni itu. Hal yang tidak pernah dilakukan oleh negara-negara Sunni atau Wahabi. Kalau memang benar pernyataan Said Hawwa, mestinya Iran membiarkan saja mereka dibantai dan dihabisi, karena akan menguntungkan Syiah. Tetapi, faktanya tidak demikian. Ini menunjukkan bahwa revolusi yang terjadi di Iran adalah Revolusi Islam, bukan Revolusi Syiah. Berikut ini saya kutipkan UU Iran yang mendukung hak kemerdekaan Palestina. Semuanya ada delapan pasal, namun saya hanya akan mengutipkan Pasal 1:

“Wilayah-wilayah Palestina adalah milik rakyat Palestina dan senantiasa milik mereka. Sedangkan rezim pendudukan Al-Quds, pemerintah-penjarah Zionis yang menguasai negara ini dan Al-Quds melalui tirani, penjarahan, pembantaian, dan tindak-tindak kejahatan, dianggap sebagai tiran, penjarah, dan terkutuk. Semua bangsa, para pencari keadilan di dunia ini, khususnya kaum Muslim dan terutama rakyat dan pemerintah Republik Islam Iran, wajib membantu bangsa Palestina yang dizalimi, yang diusir dari rumah-rumah mereka, dan yang berjuang, hingga mereka memperoleh hak-hak sah mereka melalui setiap sarana yang memungkinkan. Dewan Ketua Majlis Syura Islami berkewajiban memperkokoh dan memperluas dukungan ini melalui berbagai cara, dan menyelenggarakan suatu konferensi yang meliputi para wakil dari negara-negara dan pejabat-pejabat Islam.”

4. Mengenai isu Iran membeli senjata dari Israel , maka hal itu sudah jauh-jauh hari dan berulang kali dijawab oleh Imam Khomeini. Berikut ini saya kutipkan beberapa di antaranya:

“Sekarang pun mereka (beberapa pemimpin negara Arab) ingin menciptakan perselisihan di antara pemerintah Muslim dengan propaganda bahwa Iran telah membeli persenjataan dari Israel, telah melakukan terorisme, serta telah melakukan ini dan itu di Bahrain. Semua ini adalah bagian dari rencana untuk kaum Muslim yang telah mereka susun, yang saat ini bahkan membuka jalan pertikaian lebih jauh dan memperlebar jurang di antara pemerintah Muslim setiap harinya. Dan hasilnya mulai terlihat. Pendudukan dataran tinggi Golan oleh Israel si perampok hanyalah pembuka dari aksi-aksi lainnya.” [Imam Khomeini, 16 Desember 1981].

“Mereka menuduh kami memperoleh persenjataan dari Israel . Mereka menuduh negara yang justru ditentang oleh Zionis terkutuk ini sejak awal. Kami bahkan tidak menganggap Israel sebagai bagian dari manusia, biarlah mereka menjadi makhluk tersendiri. Selama lebih dari dua puluh tahun, salah satu isu yang menjadi agenda puncak saya—dalam ucapan-ucapan dan deklarasi tertulis saya, di mana pun saya berada—adalah Israel dan tiraninya. Sementara, para pemimpin negara Islam tidak siap untuk bahkan mengambil satu langkah pun dalam menentang Israel .” [Imam Khomeini, 24 Agustus 1981]

“Mereka menyebar kebohongan bahwa Israel mendukung Iran , sebagai alasan untuk membantu Saddam. Lantas, alasan apa yang mereka punyai untuk kebisuan mereka saat ini, ketika Israel menyerang negara muslim Arab dan menumpahkan darah Muslimin di sana ?” [Imam Khomeini, 16 Juli 1982]

“Mereka tidak dapat membuktikan tuduhan palsu tersebut. Oleh karena itu, saudara-saudara, yang telah datang kemari dari luar negeri, mesti melakukan penyelidikan atas isu ini dan membuktikan apakah kami bertempur dengan senjata Israel ataukah dengan senjata Iman.” [Imam Khomeini, 24 Agustus 1981]

5. Mengenai tuduhan bahwa Iran kebingungan mencari suku cadang senjata buatan Amerika warisan Syah Reza Pahlevi, sehingga Iran pun melirik Israel , maka hal ini lebih menggelikan lagi. Saya rasa kita semua sudah mendengar kasus Iran-Contra atau Iran Gate (1985-1986). Dalam kasus ini terlihat bahwa Iran begitu piawai dalam mempecundangi Amerika, sehingga mau tidak mau Amerika harus menjual senjata kepada Iran . Tidak hanya itu, melalui kasus ini pula Iran berhasil meruntuhkan pemerintahan Reagan. Dengan demikian, tuduhan pembelian senjata ke Israel tersebut otomatis gugur. Karena, untuk sekadar memperoleh suku cadang senjata dan bahkan senjatanya sekaligus, Iran ternyata bisa memaksa Amerika, sehingga tidak perlu melirik Israel .

6. Mengenai pernyataan Ariel Sharon yang dikutipkan itu, sama sekali tidak ada kalimat yang menyatakan bahwa Iran telah membeli senjata dari Israel . Selain itu, saya pun tidak heran dengan pernyataan Sharon ini. Karena , Israel bahkan telah melakukan fitnah yang lebih keji dari itu. Berikut ini saya kutipkan pernyataan Imam Khomeini sekaitan dengan hal itu:

Setiap hari berbeda, setiap hari rencana baru dilakukan. Suatu hari, ia (Saddam) membuat kesepakatan dengan Israel agar mengebom sebuah tempat, sebuah institusi, di Irak. Lalu ia mengecam Iran dan menuduh Iran telah menjadi antek Israel . Ia menuduh kita, yang sebelum revolusi telah menentang Israel, dan yang sejak awal revolusi hingga kini selalu menentang Israel, serta yang telah mendeklarasikan perlawanan kita dan telah memboikotnya beserta sekutu-sekutunya dalam segala hal. [Imam Khomeini, 9 Oktober 1981].

Selengkapnya tentang ucapan-ucapan Imam Khomeini sekaitan dengan isu Palestina, silakan baca buku Palestina Dalam Pandangan Imam Khomeini, penerbit Pustaka Zahra, Jakarta .

7. Mengenai sambutan hangat Ahmadi Nejad kepada para rabi Yahudi, ini semakin membuat saya tertawa terpingkal-pingkal. Karena, kelihatan sekali bahwa Sdr. Ahmad Sarwat tidak bisa membedakan antara Yahudi dan Zionisme. Yahudi tidak melulu identik dengan Zionisme, karena kenyataannya tidak semua penganut dan rabi Yahudi mendukung Zionisme. Bahkan, terdapat organisasi rabi Yahudi yang begitu getol menentang Zionisme sejak awal. Mereka adalah kelompok Naturei Karta. Berikut ini saya kutipkan pernyataan mereka:

“Judaisme merupakan keyakinan yang berasaskan wahyu di Sinai. Keyakinan ini meyakini bahwa pengasingan adalah hukuman bagi kaum Yahudi, dikarenakan dosa-dosa mereka. Sedangkan Zionisme telah lebih dari seabad menolak wahyu di Sinai. Keyakinan ini menyatakan bahwa pengasingan kaum Yahudi dapat diakhiri melalui agresi militer. Zionisme telah merampas hak warga Palestina. Mengabaikan tuntutan mereka, dan menjadikan mereka target penganiayaan, penyiksaan, dan pembunuhan. Kaum Yahudi Taurat di dunia terkejut dan terlukai dengan dogma ireligius dan kejam ini. Ribuan ulama dan pendeta Taurat telah mengutuk gerakan tersebut. Mereka tahu bahwa hubungan baik kaum Yahudi dan Muslimin sebelumnya di Tanah Suci (Palestina) telah terlukai oleh gerakan Zionisme. Negara Israel , yang disangsikan itu, berdiri menentang Taurat. Karena itu, kami Naturei Karta berada di garis depan perang melawan Zionisme selama lebih dari seabad. Kehadiran kami adalah untuk menentang kebohongan dan kejahatan yang dilakukan Zionisme, yang sedikit banyak mengatasnamakan orang-orang Yahudi. Berdasarkan keyakinan Yahudi dan hukum Taurat, kaum Yahudi terlarang untuk memiliki negara sendiri sementara menunggu datangnya sang Mesiah.”

Untuk mengetahui lebih detail tentang kelompok Naturei Karta ini, silakan kunjungi website mereka (www.nkusa.org). Jadi, para rabi Naturei Karta inilah yang disambut hangat oleh Ahmadi Nejad, bukan para rabi Zionis. Dalam website itu juga dapat dilihat foto akrab mereka bersama Syaikh Yusuf Qardhawi. Bahkan delegasi mereka belum lama ini datang ke Indonesia untuk turut berpartisipasi dalam konferensi internasional memperingati 60 tahun penjajahan Israel atas Palestina (14-15 Mei 2008), di Makara Hotel, Universitas Indonesia , Depok. Kehadiran mereka tersebut juga diberitakan oleh Eramuslim (16 Mei 2008). Mereka diwakili oleh Rabi Yisroel Dovid Weiss dan Rabi Aharon Cohen.

8. Mengenai mengapa Iran sampai sekarang belum menembakkan rudal ke Israel . Perang itu memerlukan strategi, bukan asal serang secara sembrono dan kalap. Banyak faktor yang mesti dipertimbangkan secara matang, seperti faktor politik, ekonomi, sosial, dan sebagainya. Sehingga, serangan atau perang tersebut memberi maslahat kepada Islam dan Muslimin. Bukan sebaliknya. Rasulullah saw juga mengajarkan hal ini dalam Pakta Hudaibiyah. Mengapa beliau saw saat itu mau mengalah kepada kaum musyrik Quraisy? Mengapa beliau saw tidak langsung menyerang mereka saja? Padahal kubu Muslimin sebelumnya telah berhasil memenangkan beberapa perang, terutama Badar, Uhud, dan Khandaq. Kita yakin pasti ada kemaslahatan lebih besar yang ingin diraih Rasulullah saw. Demikian halnya dengan Iran , mungkin menurut Iran sekarang belum saatnya menembakkan rudal ke Israel . Mungkin menurut Iran , yang tepat dilakukan saat ini hanya sebatas memberi dukungan penuh kepada Hizbullah dan Hamas. Wallahu A’lam. Kita tunggu saja, bila saatnya tiba, Iran pasti akan menembakkan rudal-rudalnya ke Israel .

9. Mengenai penindasan pemerintah Iran terhadap pengikut Ahlusunah di sana . Waduh, ini jelas tuduhan serius. Karena, sampai saat ini terbukti hubungan Syiah-Sunni di Iran baik–baik saja. Meskipun Sunni minoritas di Iran , tetapi mereka memiliki wakil di parlemen serta lembaga-lembaga pemerintahan dan lainnya. Hal yang tampaknya tidak ditemukan di negara-negara di mana Syiah minoritas. Selain itu, Iran juga pernah dipercaya sebagai ketua OKI, yang anggotanya 99 prosen negara Sunni dan Wahabi. Bukti lainnya adalah jerih payah Iran dalam membela warga Palestina dan menampung pengungsi Afghanistan , sebagaimana yang sudah saya singgung sebelumnya. Kalau memang terjadi “genosida Sunni” di Iran , pasti hal-hal ini tidak akan terjadi, pasti beritanya akan bergaung secara internasional dan mengguncang dunia Islam. Dan masih banyak bukti lainnya. Oleh sebab itu, saya minta Sdr. Ahmad Sarwat memberikan bukti-bukti otentik seputar klaimnya itu. Karena, saya telah mencoba melacaknya di internet, namun klaimnya itu tidak saya temukan.

Demikian tanggapan saya. Wallahu A’lam.
Wassalam,
Muh. Anis

—————-

SAYA PRIBADI MEMINTA YANG TERHORMAT USTADZ AHMAD SARWAT, LC UNTUK MEMBERIKAN TANGGAPAN BALIK. GENTLE DONK USTADZ, JANGAN HIT AND RUN. BUKANKAH MENANGGAPI KOMENTAR SEPERTI INI NAMANYA JIHAD FI SABILILLAH? AYO JIHAD…!!!!

Ressay